Annual Report

Wednesday 20 December 2017

Obat Gizi untuk Ulang Tahun Pertama Julriska

Oleh: Dinda Veska – PSFR Communication Officer


Julriska (1) Berhasil melewati masa kritisnya akibat kondisi sangat kurus.
@Dinda Veska/UNICEF Indonesia/2017

Beberapa minggu sebelum hari ulang tahun pertamanya, Julriska mengalami demam disertai dengan gatal-gatal di badan dan juga kehilangan nafsu makan. Ketika diperiksakan ke Puskesmas Oelbiteno, Kupang – Nusa Tenggara Timur, dinyatakan oleh petugas kesehatan bahwa Julriska mengalami kondisi sangat kurus, saat itu berat badannya hanya mencapai 7,1 Kg.

Kondisi sangat kurus rentan terjadi pada dua tahun pertama kehidupan seorang anak. Di usia tersebut kebutuhan gizi sedang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang dan sistem imunitas anak-anak seperti Julriska.

“Saya sangat sedih ketika dijelaskan oleh bidan tentang sakitnya Julriska.” Ungkap Ibu Vonita sambil menyuapi Obat Gizi yang berbentuk pasta kacang kepada anak perempuannya.

Monday 4 December 2017

Di Papua Barat, bidan menjadi kunci menghentikan penyebaran HIV

Oleh Cory Rogers, UNICEF Indonesia Communication Officer


Stevlin menjalani USG di Puskesmas Sorong, Papua Barat.
Sorong: Stevlin, 32, ibu dari lima anak, berbaring di atas dipan pemeriksaan diiringi dengung mesin USG.
Tak lama kemudian, suara detak jantung mengisi ruangan. Stevlin tersenyum lebar: mendengar denyut jantung calon bayi untuk pertama kalinya merupakan pengalaman yang unik.
Untuk pemeriksaan kehamilan itu, Stevlin datang ke Puskesmas Malawei di Sorong, Provinsi Papua Barat.
“Saya harus pastikan kehamilan berjalan lancar agar bayi saya dapat lahir dengan sehat,” katanya. Kedua alisnya bertaut. Pada awal tahun 2000, Stevlin pernah kehilangan seorang anak akibat komplikasi penyakit. Kini, ia bertekad berusaha semampu mungkin untuk memastikan kesehatan sang bayi. Artinya, Stevlin harus mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, cukup beristirahat, dan menjalani pemeriksaan kesehatan—terutama HIV.
“Di Papua Barat, risiko HIV 15 kali lebih tinggi dari rata-rata nasional. Menjalani tes HIV wajib bagi para ibu mengandung di sini,” kata Beth Nurlely, UNICEF Indonesia Health Officer di Papua Barat. Tanpa pengobatan, 1 dari 3 anak berisiko tertular HIV dari ibu. Namun begitu, di Indonesia, hanya 14 persen ibu yang pernah melakukan tes penting itu.